Home » , » Sinopsis Kun Fayakun Rabu 7 Episode 114 - Susah Meninggal Karena Susuk

Sinopsis Kun Fayakun Rabu 7 Episode 114 - Susah Meninggal Karena Susuk

Posted by Sisnet TV


Sisnettv.comSinopsis Kun Fayakun Rabu 7 Episode 114 - Susah Meninggal Karena Susuk - Nindy (25 tahun) dan iparnya, Linda (28 tahun) mengurus dan merawat Darti (60 tahun) yang sedang sakit keras di rumah Darti. Darti tinggal seorang diri karena kedua anaknya sudah berumah tangga, yaitu Linda dan kakaknya, Bisma (30 tahun, suami Nindy). Rencananya di rumah Darti, hanya ada Nindy dan Linda yang akan tinggal di rumah itu sampai Darti sembuh atau meninggal, sebab penyakitnya sudah terlalu parah. Bisma sendiri kembali pulang karena gak bisa meninggalkan pekerjaannya, ia hanya akan menjenguk ke rumah Darti beberapa hari sekali.

Rupanya, Nindy diperlakukan seperti pembantu oleh Linda. Linda gak mau mengurus Darti sama sekali, dia lebih banyak ongkang-ongkang kaki dan juga marah-marah tiap kali pekerjaan Nindy dalam merawat Darti dianggapnya gak becus. Darti hanya terbaring lemah di tempat tidurnya, lebih sering mengigau atau bicara gak karuan, teriak-teriak sendiri, atau menunjuk-nunjuk ke suatu sudut ruangan dengan tatapan penuh ketakutan, seolah ada “sosok” yang sedang menatapnya. Tiap Nindy bertanya pada Linda, ada apa dengan mertuanya, Linda malah bentak Nindy dan menuduhnya ikut campur. Meski begitu, Nindy merasa ada yang gak beres pada mertuanya, mungkin ada sesuatu yang gak biasa pada penyakitnya. Bila malam tiba, Nindy kerap diteror oleh jin yang menunggu rumah mertuanya itu. Linda sangat kesal karena Nindy ketakutan dan kerap teriak-teriak sehingga membuat Linda terbangun dari tidurnya. Akibatnya Linda pun semakin sering menyiksa Nindy.

Baca juga: 

Sinopsis Sinetron Cinta Misteri SCTV Rabu 7 November
Sinopsis SCTV Selamanya Cinta Kamis 8 November 2018 - Episode 86
Sinopsis Dilema Cinta SCTV Rabu 7 November

Karena mertuanya gak kunjung sembuh dan Nindy membawa Darti untuk dirawat di RS, namun gak kunjung sembuh hingga dibawa kembali ke rumah—Nindy pun berinisiatif untuk mengadakan pengajian di rumahnya, memanggil warga di sekitar rumah Darti untuk mendoakan bersama-sama agar Darti diberikan kesembuhan. Balqis dan Lulu pun ikut datang di pengajian tersebut. Malam harinya, kondisi Darti semakin parah, ia sekarat, namun hanya sekarat, karena gak kunjung meninggal dunia.

Nindy pun mendesak suaminya, Bisma, apakah ada sesuatu yang disembunyikan Darti selama ini? Bisma teringat semasa ibunya muda dulu, kerap mengisi susuk di dalam tubuhnya. Biasanya susuk-susuk itu digunakan sebagai pemikat/terlihat makin cantik. Mungkin sampai sekarang belum dilepas. Nindy akhirnya paham, mungkin saja itu yang menyebabkan mertuanya gak kunjung meninggal. Nindy sangat iba kepada Darti karena diberikan kesulitan di akhir hidupnya.

Di tengah usahanya, Nindy meminta pertolongan dukun untuk mendatangi rumah Darti, agar mau melepaskan susuk di dalam tubuhnya. Sang dukun malah muntah-muntah belatung, akibat jin susuk Darti gak ingin susuk itu dikeluarkan. Sang dukun mengatakan ada begitu banyak susuk di dalam tubuh Darti, jumlahnya belasan, berbentuk seperti permata, namun dukun tersebut gak dapat mengeluarkan susuk-susuk itu dari dalam tubuh Darti. Akibatnya, kondisi Darti semakin memilukan karena terlihat sekarat di tempat tidur, namun gak ada perkembangan yang berarti.

Jin semakin parah saja gangguannya di rumah itu, membuat Nindy dan Linda ketakutan. Linda semakin menyalahkan Nindy, gara-gara perbuatannya memanggil dukun sehingga jin itu mungkin saja marah. Linda sudah makin kesal maka dia berniat membunuh Darti, lumayan kan kalo meninggal bisa dapat warisan! Si jin malah makin ngamuk dan membuat Linda sakit keras, bibirnya menyon seperti terkena stroke. Akhirnya, Nindy menyampaikan masalahnya kepada Kyai Abbas di Rumah Ruqyah. Maka Andra, Rayyan, Lulu, dan Balqis pun membantu mendoakan Darti. Si jin merasuk ke tubuh Nindy, Nindy diruqyah. Lalu, gak lama kemudian, Darti meninggal dunia dalam pelukan Bisma dan Nindy serta Linda. Susuk-susuk bak permata itu melayang di kegelapan malam, lalu meledak bagai tersambar petir, dan lenyap.

baca Selanjutnya Sinopsis Kun Fayakun Kamis 8 Episode 115
Iklan Dibawah

0 komentar:

Post a Comment