![]() |
Sinopsis Ishq Mein Marjawan Minggu 3 November - Episode 105 |
Sisnettv.com - Sinopsis Ishq Mein Marjawan Minggu 3 November - Episode 105. Netra terikat di kursi. ia bertanya siapa itu. Deep datang. Netra bertanya siapa kamu, kenapa kamu mengunci ku di sini, apa yang telah ku lakukan, biarkan aku pergi. Seseorang menumpahkan air padanya. Netra tak bisa melihat wajahnya. ia kembali bertanya apa yang telah ku lakukan.
Swati melihat Mohan pingsan di lantai. ia berteriak dan memberinya inhaler. Mohan mengatakan agar ia melihat pilar. Swati pun berteriak.
Deep bertanya apa yang terjadi pada 28 Februari. ia berkata aku tak tahu apa-apa, tolong biarkan aku pergi.
Netra bangun dan berteriak. Vasundhara memintanya untuk tenang dan bertanya apakah ia mimpi buruk. Netra mengatakan itu terasa seperti kenyataan, seseorang bertanya kepada ku. Deep mengatakan kamu jatuh dan kepala mu berdarah, aku pikir itu sebabnya kamu bermimpi begitu. Deep memegang tangannya dan Netra ketakutan.
Mohan mengkhawatirkan Netra. Swati memintanya untuk tenang. Arohi berlari di jalan dan jatuh di jalanan. Sebuah mobil menghampiri Arohi. ia meminta bantuan namun ia melihat orang jahat yang ia lihat di hari-hari penculikan.
Sinopsis Ishq Mein Marjawan Episode 105 Tayang Minggu 3 November 2019
Netra pulang, Mohan bertanya mengapa ia terluka. Netra berkata aku jatuh, mereka sangat baik, mereka memberi ku hari libur. Netra mengatakan pada ayahnya bahwa dirinya merasa seperti terikat tetapi Deep dan keluarganya mengatakan itu mimpi tetapi rasanya seperti kenyataan. Swati memberikan susunya dan berkata kamu mungkin sedang bermimpi. Netra mengatakan dalam hati itu masih terasa seperti kenyataan.
Tara berkata pada Deep, kamu tak bisa mengatakan kebenaran pada Netra, Arohi telah keluar dari hidupmu, hanya ada aku di hatimu. Deep mengeluarkan pedang dan mengatakan berhenti mengatakan hal-hal bodoh. Tara mengatakan mengapa aku merasa seseorang akan mati malam ini. Deep mengatakan lebih baik berdoa itu bukan kamu.
Netra ada di luar rumahnya. Mohan menelpon seseorang. Netra mengatakan pada ibunya bahwa ayahnya terlihat khawatir. Swati berkata ayahnya hanya khawatir pada lukanya. Netra beranjak pergi. Mohan berkata kita harus mengeluarkannya dari pekerjaan ini.
Arohi bangun setelah di tabrak sebuah mobil, ia berada di rumah yang sama dan kakinya dirantai. Suara di speaker mengatakan kamu tak pernah bisa lari dari ku. Arohi berkata aku tak akan menyerah.
Netra keluar dari kamarnya. Semuanya gelap. Swati sendiri mengatakan pada Mohan bahwa mereka adalah orang-orang baik, kita tak ingin kehilangan pekerjaan itu. Mohan berkata aku tak peduli dengan pekerjaan, Swati pun berkata jual perhiasan ini supaya kita bisa mengumpulkan uang. Mereka ada di luar di garasi.
Netra takut dan mencari orangtuanya. Netra melihat bayangan bertanya siapa itu. Netra lakuu bertabrakan dengan ibunya dan berkata orang lain ada di sini. Swati berkata hanya aku yang ada di sini. Seseorang mendekati Mohan dengan pedang dan menikamnya. Mohan berteriak. Netra dan Swati berlari keluar. Mohan jatuh bersimbah darah, Netra pun berteriak.
Netra membawa ayahnya ke rumah sakit. Swati terus menangis. Perawat mengatakan dokter tak ada di sini. Deep mengatakan kita harus menjauhkannya dari misi kita.
Deep ke Dokter dan mengatakan Mohan Sharma adalah orang terdekat ku, ia tak akan mati namun ia harus hidup seperti mayat, ia seharusnya tak sadar. Deep lalu pergi. Netra berkata kepada dokter tolong lihat ayahku. ia sedang menangis.
Deep datang ke rumah Netra dan mencoba menemukan sesuatu. ia meminta Shera untuk memecahkan dinding.
Virat datang ke Netra. ia berkata aku merasa sedih karena ayahmu diserang. Netra mengatakan tolong cari tahu siapa yang melakukan ini. Virat berkata aku pikir siapa yang melakukan ini adalah orang yang dekat denganmu.
Dokter mengatakan ayahmu koma. Swati kembali menangis. Netra mengatakan ayah akan baik-baik saja. Dokter mengatakan kami tak tahu kapan ia akan keluar dari koma, ini akan dikenakan biaya 2 lac sebulan. Swati terus menangis. Netra mengatakan kami tak akan membiarkan apapun terjadi padanya.
Shera merusak dinding dan mengeluarkan sebuah kotak, ada beberapa surat kabar. ia membacanya dengan Deep. Deep mengatakan wow Netra, aku pikir kamu tak bersalah dan kamu memiliki semua rahasia ini, sekarang aku akan memberi tahu mu apa yang bisa dilakukan oleh Deep.
Swati mengatakan pada Netra bahwa kita dapat meminta uang pada Deep. Netra bertanya bagaimana kita bisa meminta uang kepadanya. Deep menelpon Netra dan mengatakan ada beberapa pekerjaan penting di kantor. Netra hendak membantah namun Deep berkata pekerjaan ini tak butuh waktu lama.
Netra pergi. Deep mempunyai kalung ibunya di tangan. Netra datang ke kamar Deep. Deep mengatakan ada file di atas meja. Netra berkata ayahku .. Deep berkata jangan khawatir tentang ayahmu, ia akan baik-baik saja, aku harap ia cepat sembuh namun kita semua harus bekerja, aku tak bisa melihat tetapi aku bekerja. Deep beranjak pergi. Netra menangis.
Deep berkata kamu belum mulai bekerja. Netta berkata aku harus mengatur uang untuk perawatan ayah. Deep bertanya berapa banyak uang yang kamu butuhkan. Netra mengatakan aku tak bisa menerima bantuanmu.
Sinopsis Ishq Mein Marjawan Episode 105 Swati mencoba mengambil pinjaman dari bank. Shera membuat Swati tak mendapat pinjaman dimanapun. Deep mengatakan ketika seseorang memasuki hidupku, mereka tak pernah keluar. Netra mengatakan aku telah mengerjakan file-file ini. Deep mengatakan kamu harus melakukan yoga, itu baik untuk kesehatan.
Swati menelpon Netra dan mengatakan tak ada yang memberi uang. Deep datang. Netra berkaya aku harus pergi ke rumah sakit karena ibunya tak bisa mendapat pinjaman uang. Deep mengatakan aku bisa mengantar mu. Netra berkata aku akan pergi. Deep berkata mereka mungkin akan menyerangmu juga, aku bisa pergi denganmu, kamu penting bagi ku, Netra.
Arohi bangun dan berkata air .. ada air di tangannnya. Arohi bertanya mengapa kamu tak membunuhku. Suara di speaker mengatakan kami tak bisa memberi mu kematian dengan mudah.
Baca Selanjutnnya Sinopsis Ishq Mein Marjawan Senin 4 November - Episode 106
0 komentar:
Post a Comment