Home » , » Sinopsis Swabhimaan ANTV Episode 143

Sinopsis Swabhimaan ANTV Episode 143

Posted by Sisnet TV

Sinopsis Swabhimaan ANTV Episode 143
Sinopsis Swabhimaan ANTV Episode 143
Sisnettv.com - Sinopsis Swabhimaan ANTV Episode 143. Uma dan Mastana datang untuk membentuk Aru yang menangis dengan marah. Aru mengeluh bahwa Mukhi meneriakinya begitu parah di depan semua orang. Mukhi datang kesana. Uma menandakannya tapi ia mengangguk pada mereka untuk pergi. 

Aru hendak melanjutkan kalimatnya dan duduk tegak, ia langsung menemui Mukhi ji. Mukhi berkata maaf padanya. Aru pergi menuang segelas air untuknya, menampar meja dan berbalik. Mukhi berdiri tepat di belakangnya, mereka saling berhadapan erat. 

Mukhi bilang ia bilang maaf, apa lagi yang ia butuhkan? Aru berkata kepadanya bahwa ia ada di sini selama lima hari saja, maka ia akan merasa nyaman. ia tercekik di sini sekarang. ia pergi ke balkon dan menutup pintu. ia bilang Mukhi ji bahkan tak tahu kenapa ia minta maaf. Mukhi ji merasa jengkel berkata bahwa ia bisa menunjukkan ego sebanyak yang ia mau. Aru menangis di balik pintu. Rami datang ke kamar Aru dan mendengar teriakannya di balkon. Menurutnya kecemburuan Aru sekarang akan membuat ia melakukan apa yang tak bisa ia lakukan. 

Aru bertanya kepada Rami apakah ia menyuruh Mukhi untuk memintanya. Rami bilang Sanvi pasti punya; Rajay hanya melakukan apa yang Sanvi katakan padanya. tak masalah Anda memberi nama untuk hubungan mereka. ia bilang ia harus berbicara dengan Sanvi tentang apa yang terjadi di sini. Rami tersenyum Aru tak harus tinggal lama di sini, jika ada istri Mukhi ia tak akan menanggung hubungan mereka. ia berkata kepadanya untuk meludahkan kemarahannya dan hidup damai selama sisa hidupnya di desa. Mukhi marah dan memberitahu Sanvi bahwa ia tak bisa mengerti Aru. 

Sanvi bersikukuh tentang memahami wanita salah. ia membuat ia duduk dengan nyaman, ia memberitahu Mukhi bahwa Aru bersiap untuk ulang tahun sejak pagi; ia tak memujinya dan malah membawa kue pertama untuknya dan tak ke Aru. ia menyuruhnya pergi dan meminta maaf. Mukhi mengeluh bahwa ia pergi untuk berkata maaf, menampar pintu di wajahnya. Sanvi bertanya apakah itu dengan hati. ia berkata kepadanya untuk pergi dan melakukannya dengan hati, tak bisakah ia bertanya kepadanya sampai hari ini? Mukhi setuju dan naik ke lantai atas. Sanvi langsung pusing saat mencoba berdiri. Mukhi membawa makanan untuk Aru dan mengetuk pintu yang memintanya untuk makan. ia kemudian melempar ujung lain telepon timah ke balkon. 

Aru mendengar. Mukhi berkata sepertinya semua jalur rute ini sedang ramai. ia bilang ia juga akan makan jika Aru melakukannya, ia tahu semua ritual hari ulang tahun seperti kue, lilin dan keinginan tapi tak tahu orang tak boleh mempercayai pria ulang tahun itu dan tak membuatnya tetap bahagia sama sekali. Aru memikirkan kata-kata Rami.

Iklan Dibawah

0 komentar:

Post a Comment