Home » , » Salim Anarkali ANTV Selasa 11 Februari 2020 - Episode 9

Salim Anarkali ANTV Selasa 11 Februari 2020 - Episode 9

Posted by Sisnet TV

Salim Anarkali ANTV Selasa 11 Februari 2020 - Episode 9
Salim Anarkali ANTV Selasa 11 Februari 2020 - Episode 9
Sisnettv.com - Salim Anarkali ANTV Selasa 11 Februari 2020 - Episode 9.  Salim membawa Anarkali dan menunjukkan kunang-kunang dan mengatakan kunang-kunang adalah saksi dari pertemuan pertama mereka dan Salim berkata ingin mereka menjadi saksi hari ini juga. Salim mengatakan dirinya hanya melihatnya ketika ia berada di hadapannya, Salim juga berkata selalu memikirkannya ketika ia tak bersamanya. Salim menambahkan dirinya tak terpengaruh oleh banyak pedang tetapi satu senyum dan satu air mata telah mempengaruhi nya, Salim mengungkapkan bahwa dirinya punya perasaan yang tak di sadari sebelumnya dan perasaan ini membuat dunia terlihat indah yang disebutnya cinta. Anarkali terkejut dan melihatnya. Salim mengatakan dirinya tak tahu bagaimana caranya meminta maaf. Salim berlutut dan membuka lengan untuknya. ia mengatakan sangat mencintainya. 

Anarkali masih menatapnya. Salim meminta Anarkali menerima cintanya dan permintaan maafnya. Anarkali berbalik dan berkata dirinya hanyalah seorang pelayan biasa namun Salim mengatakan ia bukan pelayan. Salim mengatakan tak peduli dengan siapa pun dan hanya peduli padanya. Anarkali menatapnya. Salim mengatakan jika ia mendukungnya maka dirinya bisa mengubah arah badai. Anarkali mengatakan itu tak mungkin karena ia akan menjadi raja dan dirinya tetaplah seorang pelayan, Anarkali menambahkan bahwa perbedaan ini tak akan berakhir. Salim melukai tangan mereka lalu Salim memegang tangan Anarkali dan bertanya kepada nya yang mana tangan nya dan mana darah dia, Salim mengatakan jika warna darah tak ada perbedaan lalu bagaimana mungkin ada perbedaan di antara mereka. 

Anarkali bersikeras mengatakan itu tak mungkin. Salim mengatakan tak ada yang mustahil bagi seorang pangeran karena pangeran mendapatkan apa yang diinginkannya, dan Salim meyakinkan Anarkali betapa dirinya menginginkannya dan mencintainya. Anarkali pun berkata dirinya bisa memenuhi setiap kekeinginann kecuali satu yaitu tak bisa menjadi ratunya. Anarkali menangis dan berbalik untuk pergi. Kakinya berdarah. Salim melihatnya dan menangis lalu berteriak meneriakkan nama Anarkali. Hamida mengkhawatirkan Salim dan bertanya siapa yang telah melakukan ini. Salim mengatakan ini bukan kesalahan dan Salim menjelaskan dirinya bermain permainan dan terluka. 

Hamida merawatnya dan menatapnya lalu menanyakan masalah nya. Hamida mengatakan tak ada yang bisa menolak keinginannya dan meminta Salim mengatakan padanya apa yang ia inginkan dan Hamida berjanji akan memberikan apa yang ia inginkan. Salim bertanya bisakah dirinya mendapatkan semuanya. Hamida mengiyakan dan menambahkan bahwa apa pun yang ia pilih akan menjadi milik nya. Salim pun berkata akan mendapatkan apa yang di inginkan. Hamida bertanya ada apa namun Salim beranjak pergi. Hamida pun meminta pelayan untuk menemukan alasannya. 

Anarkali sendiri pergi ke kamarnya dan menangis karena telah menolak Salim. Sementara Salim meminta pelayan untuk memanggil Anarkali. Anarkali merasa sedih dan mengatakan dirinya melakukan kesalahan besar untuk melukai Salim, Anarkali berkata api ini telah menyala dan sangat besar, Anarkalu takut Salim dapat melukai dirinya sendiri dalam api ini. Anarkali berdoa agar dirinya mendapatkan keberanian untuk melindungi Salim.

Iklan Dibawah

0 komentar:

Post a Comment