Home » , , » Sinopsis Tersanjung ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 3

Sinopsis Tersanjung ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 3

Posted by Sisnet TV

Sinopsis Tersanjung ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 3
Sinopsis Tersanjung ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 3
Sisnettv.comSinopsis Tersanjung ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 3. Bobi Menunjukkan hasil tes kehamilan Mia pada ayahnya, papanya seneng banget dan bilang kalau Indah itu hanya masa lalu dan kutukan Indah itu hanya angin. Papanya Bobi menyuruh bibi nya bikin nasi kuning. 

Papanya Bobi cerita kalau dia masih ingat betul ketika Indah merobek cek 25 juta yang dia berikan pada Indah, Bobi bilang kalau dia merasakan betapa pedihnya Indah waktu itu dan Bobi juga menyalahkan papanya kenapa dia gak ngasih tau kalau Indah mengutuknya.

Baca Juga:

Bawang Putih Berkulit Merah Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 111

Sinopsis Inayah ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 114

Sinopsis Putri Untuk Pangeran Rabu 5 Agustus 2020

Sinopsis Samudra Cinta SCTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 327

Dari Jendela SMP SCTV Rabu 5 Agustus 2020

Magic Tumbler Season 3 Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 5

Sinopsis Chandrakanta Episode 2 - Rabu 5 Agustus 2020

Sinopsis Anak Band SCTV Episode 1 - TAMAT

Sinopsis Saraswati Chandra Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 66

Ramalan Zodiak Rabu 5 Agustus 2020.

Sinopsis Meri Durga ANTV Rabu 5 Agustus 2020 - Episode 135

Pada saat di kantor,Bobi mendengarkan kawannya sednag berbincang2 tentang wanita yang di sakiti dan mengutuk itu hidupnya akan sengsara. Rama datang ke ruangana Bobi,Rama di berikan jabatan kepala personalia oleh Bobi. Tiba2 Bobi dapat telpon dari om nya dan bilang kalau keputusannya di ubah. Rama agak kecewa mendengar itu, Bobi meminta maaf pada Rama. Lalu Rama bilang kalau tidak apa2 dna dia juga bilang kalau mungkin itu karmanya karena sudah emmukul bosnya di temoat kerjanya yang dulu,walaupun menurut Rama dia benar. Lalu Rama permisi.

Jefri datang ke Bobi dan meminta Bobi membatalkan surat pemecatannya, namun Bobi bilang kalau yang mengeluarkan surat pemecatan itu bukan dirinya namun pak Artawan om nya Jefri sendiri,sebaiknya Jefri sendiri yang bilang ke Artawan. Namun Jefri meminta Bobi saja yang bilang ke pak Artawan. Tiba2 Bobi dapat telpon dari papanya dna bilang kalau Mia pendarahan dan sekarang sednag di bawa kerumah sakit. 

Pada saat Bobi perjalanan ke rumah sakit,tiba2 ada segerombol orang yang mengikutinya dan itu adalah ornag suruhan Jefri. 
Di tengah jalan tiba2 mereka memberhentikan mobil Bobi dan memukuli Bobi, tiba2 Rama datang menolong Bobi. Bobi berterimakasih pada Rama karena Rama sudah menolongnya padahal Bobi sudah mengecewakan Rama. 

Sampai rumah sakit Bobi melihat Mia yang menangis karena dia keguguran, Mia meminta maaf pada Bobi. Tiba-tib Bobi berhalusinasi,dia melihat Indah yang bilang ke Bobi tentang kutukannya. Bobi teriak-teriak dan bilang kalau dia memohon ampun dan meminta Indah menarik kutukan itu. 

Papanya dan mertuanya masuk ke dalam ruangan dimana Mia di rawat,mereka meminta Bobi tenang dan tidak larut dalam kesedihan. Mereka tanya tadi Bobi kemana kok lama sampai rumah sakit, Bobi bilang kalau dia di hadang oleh segerombol preman namun dia di tolong oleh Rama. Papanya tanya ke Bobi apa dia punya musuh, Bobi bilang kalau dia gak pernah punga musuh. 

Indah marah2 ke Rama karena dia sudah jadi sok jagoan dnegan menolong orang lain tapi membahayakan dirinya sendiri. 
Rama bilang kalau dia berkewajiban menolong orang lain, tapi Indah bilang kalau dia sangat takut kalau kehilangan Rama. 

Rama di tawari rumah murah oleh kawannya, Rama tidka percaya namun orang itu meyakinkan Rama dan dia juga bilang kalau gak mungkin berani menipu Rama. Karena Rama sudha berjasa padanya,sudah pernah menolongnya dulu. 

Mia masih larut dalam kesedihan, dia bilang ke Bobi bahwa mereka tidak pernah merebut kebahagiaan orang lain tapi kenapa Tuhan memberikan kepahitan itu. Mia juga bilang ke Bobi apa dosa mereka, Bobi selalu teringat tentang kutukan Indah. Bobi menyuruh Mia tidur dan dia akan bicara dengan papanya.

Iklan Dibawah

0 komentar:

Post a Comment